Sumber : Jurnalis warpol.id Kuningan | Editor : Syahidin
Adakah Tempat SMK Swasta di Kabupaten Kuningan?
Kuningan, warpol.id || Rabu, 20 Maret 2024 pemerintah kabupaten Kuningan melalui Dinas Pengendalian penduduk, Keluarga Berencana pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan perjanjian kerjasama (PKS) dengan satuan Pendidikan Cabang Dinas Pendidikan Wil.X Provinsi Jawa Barat terkait implementasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dengan melibatkan 39 sekolah menengah Pertama, 26 Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dan 4 Perguruan Tinggi yang akan dijadikan sebagai Pilot project di kabupaten Kuningan.
Namun acara dilaksanakan di ruang rapat Linggajati setda Kuningan mendapatkan sorotan negatif dari beberapa kepala SMK Swasta kabupaten Kuningan, yang kebetulan datang ke acara tersebut, namun tidak diperkenankan mengikuti acara bahkan sebaliknya dipersilahkan untuk kembali ke sekolah masing-masing dengan alasan tidak terdaftar dalam absensi undangan.
Hari itu adalah hari yang paling tidak menyenangkan bagi para kepala sekolah SMK Swasta di kabupaten Kuningan.
"Pasalnya mereka di prank oleh Pemda kab. Kuningan."
Pada hari itu terjadi penandatanganan kesepakatan kerjasama Sekolah siaga kependudukan dan kampus siaga kependudukan, yang akan dihadiri oleh kepala sekolah SMP, SMA/SMK dan beberapa rektor perguruan tinggi di kab. Kuningan.
Undangan kegiatan tersebut pun beredar di group kepala sekolah. Sebagian besar kepala sekolah SMK swasta pun hadir dan mengantri untuk mengisi absensi.
"Giliran salah satu kepala sekolah SMK swasta mau TTD ternyata tidak ada di daftar dan dipersilahkan untuk kembali ke sekolah oleh panitia, semua kepala sekolah SMK swasta pulang ke sekolah masing- masing."
Salah satu kepala sekolah yg namanya enggan dipublikasikan mengatakan " kami dianggap apa oleh pemerintahan, sudah jelas di undangan tertera SMA/SMK Se-kabupaten Kuningan, apakah kami bukan SMK ataukah tidak dianggap sebagai bagian dari pemerintahan kabupaten Kuningan " Ujarnya sambil meninggalkan lokasi.
Adapun SSK dan KSK itu sendiri merupakan program dimana sekolah mengintegrasikan Pendidikan kependudukan dan keluarga berencana kedalam beberapa mata pelajaran sebagai Pengayaan materi pembelajaran dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik. (Red/Mulyana)
Posting Komentar