Sumber : Jurnalis Senior Kemenag Jabar | Editor : Syahidin
Kontributor : Dedi Asikin
Tasikmalaya, warpol.id || Secara logika, Herdiat Sunarya dan Yana D Putra pasti menang. Pertama dia petahana, yang sudah punya jejak, kedua didukung 18 partai.
"Mulai partai yang punya kursi sampai partai jojodog dan bank Emok yang duduk aneprok. Yang dilawan kotak kosong, alias dedemit. Dedemit itu kata teman teman saya di group diskusi "Ngadu Bako.
Kotak kosong juga punya pendukung dan boleh kampanye. Herdiat Yana juga tak keberatan.
Ketua tim relawan Herdiat Sunarya dan Yana D Putra, H. Tatang yakin Herdiat Yana akan memenangkan pilkada. Itu dia yakini pertama pasangan itu sudah punya jejak (2018-2023) , kedua selain relawan juga 18 partai pendukung akan bergerak ketengah masayarakat.
Tatang Yaqin HY akan menang dengan 80% dan satu putaran.
Tapi kekalahan bukan mustahil, terjadi. Keinginan manusia tidak selamanya sama dengan kehendak Allah , al Muqtadir ( maha penentu).Ada contoh tentang itu. Tahun 2018 calon walkot (petahana) , Munafri Syarifudin yang berpasangan dengan Andi Rahmatika , keok oleh kotak kosong.
Akibatnya selama 2 tahun kota Makassar dipimpin pejabat.
Dalam pilkada 2020 berhasil dipilih wali kota difinitif.
Nah jikapun memang terjadi paslon tunggal (HY) itu kalah, maka Ciamis akan dipimpin pejabat bupati.
Tapi pejabat kali ini akan berlangsung cuma satu tahun. Sudah ada kesepakatan dalamrapat kerja Komisi II dengan KPU dan Bawaslu bahwa pilkada berikut ( terutama yang dimenangkan kotak kosong ) , akan diadakan tahun 2025.
Tapi semoga petaka itu tidak terjadi dan HY menjabat 2 periode.***
Posting Komentar