Sumber : Juranis Senior Kemenag Jabar | Editor : Syahidin
PETANI TASELA TEMUKAN JATI DIRI
Oleh : PUTRA ASIKIN
Tasikmalaya, warpol.id || Hari ini ada gempungan para petani Tasik Selatan.
Saya gembira, malah bahagia.
Lebih dari mendukung, sesungguhnya maksud hati ingin ikut ngariung.
Ibarat kata , ingin hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.
Faktor kesehatan tidak mendukung.
Maklum sudah aki aki pisan (85).
Tentu saja tak lupa, doa segera dipanjatkan, semoga gempungan itu lancar, membuahkan
tali silaturahmi yang mengikat erat.
Lebih dari itu gempungan itu
membangun sebuah kebangkitan, pengembangan ekonomi . Bagi Tasik
Selatan pembangunan ekonomi itu, harus berbasis pertanian ( inklusif ) dan kelautan (nelayan). Karena itu lah jati dirinya.Tasela itu jati dirinya agro dan maritim.
Dengan pengembangan produksi pertanian inklusif (pertenakan, perkebunan) dan perikanan/kelautan secara kuantitatif dan kualitatif insya allah, petani jadi mukti bukan petani tinggal daki , nelayan berjaya di lautan bukan nelayan yang hanya kulitnya tambah kelam.
Dari gempungan yang dimulai hari ini nsyaallah akan ada guyub , bagaimana meningkatkan produksi pertanian
dan kelautan secara kuantitatif dan kualitatif.
Misalnya bersepakat mengembangkan varietas bibit padi , Impara 1-8 , Impagi 1 - 5 atau Impera 1- 21.
Jagung varietas Sukanagara , Srikandi Kuning atau Bisma.
Pengembangan kedua aspek (kuantitatif dan kualitatif)
produksi itu , tentu akan memberi nilai tambah tingkatan ekonomi, orang perorang, kelompok sampai wilayah.Lebih
jauhnya, petani Tasela bisa memberi saham bagi peningkatan ekonomi nasional. Siapa tahu dan bukan mustahil,juga ke dunia global.
Meski jumlah petani kita sudah menipis ( kata BPS tinggal 43%) tapi masih punya peran, pada pengembangan ekonomi efek domino .
Petani mukti, pengusaha dan manufaktur bergerak, upah buruh naik, pajak lancar, APBN gemuk, gaji ASN naik.
Itulah tingkat kesejahteraan yang menjadi cita cita proklamasi 17 Agustus 1945.
Itu baru logika memang, jadi jangan minta angka angka, kerena logika itu bukan matematika. Bukan dua kali dua , empat.
Logika itu kirata, kira kira malar nyata.
Selamat buat Paguyuban Warga Tani Tasik Selatan.
Petani mukti di daratan, nelayan jaya di lautan.
Posting Komentar