Sumber : Jurnalis Senior Kemenag Jabar | Editor : Syahidin
Tasikmalaya, warpol.id || TP, teman saya sesama wartawan dulu di Ciamis mengomentari tulisan saya soal potensi ada PSU (Pemungutan Suara Ulang) jilid dua di kabupaten Tasikmalaya.
"Rasa rasanya gak mungkin kang ".
Soalnya dia (Ai Diantani) tidak akan menang, katanya sambil menyebut pasangan yang insaAllah jadi pemenang di PSU 19 April mendatang.
Jadi insyaAllah tidak akan ada gugatan, dan kerennya tidak ada PSU jilid dua.
Hampir bersamaan dengan itu beberapa teman di Tasikmalaya Selatan juga berkomentar soal potensi PSU jilid dua itu.
"Waduh repot itu, pasti mereka yang sedang urban di luar Tasik, keberatan untuk pulang kampung lagi, cuma untuk mencoblos." Cape dan perlu ongkos.
Biar saja cape, nanti pasti lapar dan cari kejo (nasi) , tulis seorang pengusaha rumah makan.
Mereka sependapat dengan TP , Ai Diantani tak akan menang dalam PSU 19 April.
Kemenangan Ade Sugianto sendiri dalam pilkada 27 Nopember 2024, mengundang tanda tanya. Ada potensi transaksional, kata TP.
Cuma yang dibawa ke MK bukan soal itu, tapi soal Ade terhitung sudah dua periode menjabat. Dan itu yang diputuskan MK.
Bahwa Ai Diantani tidak bakal menang, selain miris soal dinasti, juga tidak yakin pada kapasitas dan kapabilitasnya.
Soalnya, prestasi suaminya sendiri tidak menonjol. Bahkan boleh dibilang banyak gagal.
Diantaranya ada program pembangunan 4 Rumah Sakit di 4 kecamatan (Karangnunggal, Ciawi, Manonjaya dan Singaparna) hanya 1 yang terealisir, Singaparna.
Itupun (Singaparna) dibangun oleh Bupati Tatang Farhanul Hakim dan diselesaikan oleh Uu Ruzanul Uum. Tidak ada tangan Ade dalam pembangunan rumah sakit yang sekarang bernama RSUD KH Zaenal Mustofa itu.
Selain itu, Ade juga banyak mendapat kritik soal banyaknya ruas jalan kabupaten yang rusak berat dan dibiarkan.
Menurut catatan saat berlangsung pilkada 27 Nopember, ada 200 km jalan yang hancur.
Beberapa kali masyarakat melakukan demo.
Bahkan ada ruas jalan yang ditanami pohon pisang sebagai wujud protes.
Ade Sugianto tidak bisa berbuat banyak. Alasannya baku, tak ada doku.
"Saya yakin Ai Diantani tak bakal menang, dan tak bakal ada PSU Jilid dua" tegas TP ainal yakin.
Melihat pola dukungan, bisa jadi analisa TP benar, Ai kalah dan tak mungkin ada gugatan dan isu PSU jilid dua omko (omong kosong).***
Posting Komentar